Di samping itu, Reserve Bank of Australia juga akan mengadakan pertemuan terakhirnya pada tahun ini, dengan mayoritas ekonom memprediksi bank sentral tersebut akan mempertahankan suku bunga pada level 4,35 persen. Berdasarkan laporan CNBC, indeks saham utama di Asia mengalami pergerakan beragam. Di Australia, indeks ASX 200 naik sebesar 1,17 persen.
Sementara di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,6 persen dan indeks Kosdaq juga bertambah sebesar 0,53 persen. Namun, di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1 persen dan indeks Topix tergelincir 1,23 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng berada di kisaran 16.942, menguat dari penutupan sebelumnya yang berada di kisaran 16.830,3. Pada Jumat, 1 Desember 2023, di Wall Street, indeks S&P 500 dan Dow Jones mencapai level tertinggi baru di tahun 2023, masing-masing naik sebesar 0,59 persen dan 0,82 persen.
Sedangkan indeks Nasdaq juga mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen. Ketua the Federal Reserve (the Fed), Jerome Powell, menegaskan bahwa harapan pasar terhadap penurunan suku bunga ke depan merupakan hal yang belum pasti. Ia menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa kebijakan moneter sudah cukup terbatas. Powell juga menggambarkan diskusi mengenai pemangkasan suku bunga sebagai langkah yang terlalu awal, sementara kenaikan suku bunga lebih lanjut masih memungkinkan terjadi di masa mendatang.