JAKARTA — Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menghadiri acara ‘Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045’ di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Jumat (12/1). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo terlibat dalam diskusi dengan Wakil Ketua Umum Kadin Sulawesi, Kukrit Suryo Wicaksono, yang mengajukan pertanyaan terkait strategi peningkatan produksi pangan untuk mencapai swasembada pangan dan peningkatan pendapatan petani.
Kukrit bertanya kepada Prabowo, “Apa strategi Bapak untuk dapat meningkatkan pendapatan petani melalui modernisasi pertanian sekaligus mewujudkan kemandirian industri pertanian?” Prabowo merespon dengan menyebut salah satu strategi utamanya adalah melalui konsep food estate yang telah digagas sejak tahun 70-an oleh Ibnu Sutowo.
“Jadi sudah hampir 50 tahun lalu, dan ini satu-satunya jalan. Kita harus memahami bahwa model neolib yang mengatakan ‘enggak usah, untuk apa? Beli beras dari petani Vietnam lebih murah’ tidak berkelanjutan. Kalau dia tutup, dia tidak mau jual, kita mau makan apa?” ujar Prabowo.
Prabowo menekankan pentingnya membuat para petani makmur sehingga anak-anak petani bersedia melanjutkan profesi orang tua mereka. Dia menyampaikan pengalamannya di desa petani di Jerman, di mana para petani memiliki mobil mewah dan rumah bagus.
“Saya pernah ke desa di Jerman, bau tai sapi, tapi mobilnya golf, rumahnya bagus, sore-sore dia sudah langsung ganti baju malam-malam dia dansa di disko, anak-anak muda mau jadi petani di Jerman. Kita harus bikin anak-anak muda jadi petani di Indonesia,” tambahnya.
Setelah menjawab pertanyaan, Prabowo mengundang para peserta untuk berdiskusi lebih lanjut selama 5 jam di Hambalang. “Mau 50 lagi yang nanya saya layani,” ungkap Prabowo dengan tawa dari peserta. Sebagai penutup, Prabowo bahkan menanyakan penilaian dirinya kepada Kukrit. “Pak Kukrit bagaimana nilai saya?” tanya Prabowo, disambut tawa para peserta. “150 yah,” jawab moderator acara.
