Baru-baru ini, Amerika Serikat dan Inggris menghadapi kesulitan dalam mengatasi serangan yang dilancarkan oleh kelompok pemberontak Houthi di Laut Merah, Yaman. Meskipun AS dan Inggris dianggap sebagai negara adidaya dan super power, serangan yang terus-menerus dari Houthi, yang diklaim mendapat dukungan dari Iran, membuktikan tantangan yang sulit diatasi.
Dalam beberapa pertempuran terbaru, Houthi bahkan melaporkan keberhasilan menyerang kapal perang AS, termasuk berhasil menghantam kapal destroyer AS dalam pertempuran dua jam. Serangan ini menimbulkan pertanyaan serius terkait kemampuan AS dan Inggris dalam mengamankan jalur perdagangan di Laut Merah.
Rudal-rudal yang terus diluncurkan oleh Houthi mengganggu rute pengiriman dan rantai pasokan global, dengan klaim bahwa target utama mereka hanya entitas Israel. Namun, serangan mereka telah melibatkan kapal-kapal perang AS dan Inggris sebagai respons terhadap intervensi militer dari kedua negara tersebut di wilayah Yaman.
Analisis menyebutkan bahwa Houthi memiliki keunggulan dalam tiga faktor utama yang membuat mereka sulit dihadapi. Pertama, faktor geografis, terutama melalui jalur strategis Laut Merah dan Selat Bab Al-Mandab, memungkinkan mereka untuk dengan efektif membajak kapal dan mengganggu aktivitas maritim.
Faktor kedua adalah teknologi, dengan Houthi memiliki akses ke berbagai rudal penghancur kapal, termasuk rudal buatan Iran, Tiongkok, dan Soviet. Teknologi ini memungkinkan mereka untuk menargetkan kapal-kapal besar dengan cara yang relatif sederhana.
Faktor ketiga adalah masalah politik, di mana Houthi mengklaim serangan terhadap kapal-kapal Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina. Beberapa analis menyatakan bahwa alasan sebenarnya mungkin terkait upaya Iran untuk menggunakan Houthi sebagai proksi guna memperkuat pengaruhnya di Teluk Persia dan Timur Tengah.
Meskipun upaya AS dan Inggris untuk menghentikan Houthi telah dilakukan, kesulitan terus muncul. Sementara perdebatan politik dan ketegangan di kawasan terus berlanjut, situasi ini menciptakan tantangan yang kompleks bagi keamanan dan stabilitas di Laut Merah dan sekitarnya.