Salah satu orang terkaya dunia, Elon Musk, memprediksi bahwa Ukraina akan mengalami pelemahan yang semakin besar seiring dengan serangan masif yang dilakukan oleh Rusia.
Melalui sebuah posting di platform media sosial, Musk mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi di Ukraina. Ia menyatakan bahwa serangan balik Ukraina tahun lalu diyakini akan gagal, bahkan jika Ukraina mengambil langkah-langkah untuk memperkuat pertahanannya.
Musk menyoroti bahwa tantangan Ukraina dalam menghadapi pasukan yang lebih besar dengan pertahanan yang lebih kuat, tanpa memiliki keunggulan dalam lapis baja atau superioritas udara. Dia menyebutnya sebagai tragedi yang menyia-nyiakan hidup bagi Ukraina.
Sementara angka resmi korban dari pihak Ukraina masih diperdebatkan, Musk memperkirakan bahwa semakin lama perang berlangsung, semakin banyak wilayah yang akan dikuasai oleh Rusia.
Pernyataan Musk ini mencerminkan perubahan sikapnya terhadap konflik di Ukraina sejak dimulainya pada tahun 2022. Sebelumnya, ia telah menawarkan bantuan kepada Ukraina dalam bentuk terminal internet gratis Starlink, tetapi menolak untuk mengaktifkan layanan di wilayah dekat Krimea karena alasan keamanan.
Dia juga telah mengusulkan solusi diplomatik, termasuk pembatalan klaim Ukraina atas Krimea dan deklarasi netralitas, serta mengadakan referendum baru di beberapa wilayah yang disengketakan.
Meskipun Rusia menegaskan kesiapannya untuk berdialog dengan Ukraina, terobosan diplomatis terus tertunda karena ketegangan antara kedua belah pihak.
Perkiraan dan saran Musk menyoroti kompleksitas dan eskalasi konflik di Ukraina yang terus berlanjut, sementara kedua belah pihak terus berjuang untuk mencapai kesepakatan damai.
