Fakultas Sastra UNPAM Gelar Kuliah Umum “English for International Communication for University Students and Faculty”

Bagikan

Selasa, 29 Oktober 2024 – Fakultas Sastra Universitas Pamulang (Unpam) menyelenggarakan kegiatan akademik bertema internasional bertajuk “English for International Communication for University Students and Faculty”. Acara ini berlangsung di Ruang Teleconference, Lantai 11 Kampus Viktor, dan dihadiri oleh dosen dari berbagai fakultas. Kuliah umum ini berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, dengan menghadirkan narasumber utama, Mr. Rafael Michael O. Paz dari Polytechnic University of the Philippines (PUP).

Acara dibuka dengan sesi registrasi pada pukul 08.00 WIB, diikuti oleh pembukaan pada pukul 09.00 WIB. Ibu Diyah Iis Andriani memimpin acara sebagai MC, yang dilanjutkan dengan pemutaran video profil Universitas Pamulang. Setelah itu, seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul dengan lagu kebangsaan Filipina dan Mars Universitas Pamulang.

Setelah pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak Ust. Kamil Falahi, S.Th.I., M.Pd., Dekan Fakultas Sastra Unpam, Ibu Tryana, S.S., M.A., menyampaikan report speech mengenai pentingnya penguasaan bahasa Inggris di lingkungan akademik dan internasional. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Yayasan Sasmita Jaya, Bapak Dr. Pranoto, diikuti oleh Rektor Universitas Pamulang, Bapak Dr. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si., yang menekankan pentingnya pengembangan keterampilan bahasa Inggris untuk dosen dan mahasiswa sebagai modal dalam kolaborasi internasional.

Sebagai bentuk penghargaan, Unpam menyerahkan Token of Appreciation kepada PUP yang diterima oleh Mr. Rafael Michael O. Paz, dilanjutkan dengan sesi foto bersama. PUP juga memberikan penghargaan yang diterima oleh pihak Unpam. Kegiatan ini semakin bermakna dengan penandatanganan Implementation Arrangement, menandai komitmen kedua universitas dalam menjalin kolaborasi berkelanjutan di bidang pendidikan.

Acara semakin meriah dengan penampilan musikalisasi puisi oleh komunitas Sasmitra. Setelahnya, sesi diskusi panel dimulai dengan tema “English for International Communication for University Students and Faculty.” Dipandu oleh moderator Ibu Wiwit Sari Asih, Mr. Rafael Michael O. Paz menyampaikan materi utama yang menyoroti pentingnya keterampilan bahasa Inggris dalam konteks internasional.

Dalam penyampaiannya, Mr. Paz membahas sejumlah poin utama. Ia menyoroti pentingnya proficiency atau kecakapan bahasa Inggris untuk memfasilitasi kolaborasi antara Unpam dan PUP, serta pentingnya literasi fungsional, yang mencakup keterampilan dasar seperti membaca, menulis, berhitung, dan pemecahan masalah. Ia juga mengakui tantangan yang dihadapi banyak orang dalam penggunaan bahasa Inggris, seperti ketakutan terhadap koreksi dan keinginan untuk terdengar seperti penutur asli Amerika atau Inggris.

Mr. Paz memperkenalkan konsep World Englishes, yakni keberagaman bentuk bahasa Inggris di berbagai negara, seperti Singlish (Singapura), Indolish (Indonesia), dan Australian English. Menurutnya, memiliki aksen atau variasi bahasa Inggris lokal, seperti Indonesian-English atau Philippine-English, dapat menjadi bagian dari identitas multibahasa yang patut dirayakan.

Sesi tanya jawab berlangsung dengan penuh antusias. Bapak Tito, salah satu peserta, menanyakan tentang tantangan standar tes TOEFL dan IELTS yang berbasis Amerika atau Inggris, serta potensi untuk membuat standar tes bahasa Inggris bagi kawasan Asia Tenggara. Mr. Paz merespons dengan menyatakan bahwa ide tersebut sangat potensial, meskipun masih perlu dikembangkan lebih lanjut.

Pertanyaan lainnya datang dari Ibu Darmawati, dosen Fakultas Ilmu Komputer, yang menanyakan cara mendorong mahasiswa untuk aktif menggunakan bahasa Inggris. Mr. Paz menyarankan agar mahasiswa mencari teman internasional dan berlatih dengan rekan sebaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berbahasa Inggris.

Ibu Emy kemudian mengajukan pertanyaan tentang bagaimana menormalisasi kesalahan berbahasa dan memupuk rasa percaya diri untuk berbicara dengan aksen lokal. Menanggapi hal ini, Mr. Paz menekankan pentingnya kenyamanan dan pemahaman dalam komunikasi, tanpa harus merasa perlu untuk berbicara dengan aksen tertentu. Menurutnya, aksen bukanlah hal utama, yang penting adalah dapat dimengerti.

Dalam penutupan acara, Ibu Eka Margianti dan Bapak Untung Nugroho juga mengajukan pertanyaan yang relevan terkait strategi kolaborasi penulisan dan tantangan mengikuti aksen. Mr. Paz kembali menekankan bahwa identitas lokal dalam berbahasa Inggris adalah bagian penting dari kekayaan budaya Asia Tenggara yang perlu dihargai.

Acara ini diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta dan narasumber atas partisipasi aktifnya. Kuliah umum “English for International Communication for University Students and Faculty” ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan motivasi bagi dosen Unpam untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam rangka mencapai kerja sama dan pengembangan akademik internasional.

Artikel terkait
Terkini
Follow us