AS Tembak Jatuh Drone Houthi di Laut Merah

Bagikan

WASHINGTON: Pasukan militer AS menembak jatuh sebuah drone pada Sabtu pagi di atas Laut Merah di perairan internasional dekat beberapa kapal komersial, kata Pentagon.

Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah koalisi 12 negara yang dipimpin oleh AS memperingatkan pemberontak Houthi di Yaman agar tidak melanjutkan serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Sabtu bahwa “sebuah kendaraan udara tak berawak yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi yang didukung Iran ditembak jatuh” oleh USS Laboon, sebuah kapal perusak kelas Arleigh Burke.

Dikatakan tidak ada yang terluka dalam peristiwa tersebut.

Insiden itu terjadi di Laut Merah bagian selatan “di sekitar beberapa kapal komersial,” katanya.
Laboon, bagian dari kelompok penyerang kapal induk yang dikerahkan ke wilayah tersebut tak lama setelah pecahnya perang Israel-Hamas, sebelumnya berhasil menjatuhkan drone yang diyakini ditembakkan oleh pemberontak Houthi.

Para pemberontak telah melancarkan lebih dari 100 serangan drone dan rudal terhadap sasaran-sasaran di Laut Merah dan Israel sejak perang meletus pada 7 Oktober, menurut data Pentagon.

Kelompok Houthi mengatakan mereka menargetkan Israel dan kapal-kapal terkait Israel untuk mendorong penghentian serangan di Jalur Gaza, tempat Israel memerangi militan Hamas.

Serangan-serangan tersebut membahayakan rute transit yang mengangkut 12 persen perdagangan global, sehingga mendorong Amerika Serikat untuk membentuk satuan tugas angkatan laut multinasional untuk melindungi pelayaran di Laut Merah.

Pada hari Rabu, kelompok pimpinan AS bersama-sama memperingatkan pemberontak Houthi akan konsekuensi yang tidak ditentukan kecuali mereka segera menghentikan serangan laut mereka.

Namun raksasa pelayaran Denmark, Maersk, mengutip situasi yang sangat bergejolak, mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan mengalihkan semua kapal di sekitar Afrika daripada menggunakan Laut Merah dan Terusan Suez untuk “masa mendatang.”

Artikel terkait
Terkini
Follow us