Upaya Kongres AS untuk mencapai kesepakatan mengenai bantuan Ukraina dan penegakan perbatasan mengalami kegagalan total pada Selasa (6/2/2024). Tanpa persetujuan Kongres, Pentagon menjadi terhambat dalam pengiriman dana dan senjata untuk mendukung Ukraina, mempertaruhkan situasi di negara tersebut yang sudah sulit.
Presiden Joe Biden, yang telah mendesak Kongres untuk “menunjukkan sedikit keberanian,” menyampaikan keprihatinannya setelah Partai Republik menarik dukungan terhadap kesepakatan yang telah dirundingkan dengan hati-hati. Kesepakatan tersebut mencakup kebijakan penegakan perbatasan AS-Meksiko dan bantuan senilai $60 miliar untuk Ukraina.
Partai Republik menarik dukungan, mengakibatkan kegagalan kesepakatan tersebut. Pemimpin Senat Partai Republik, Mitch McConnell, mengakui kegagalan ini, menyebutnya sebagai kekalahan bagi sebagian besar anggota partainya yang melihat sedikit peluang untuk membuat undang-undang.
Kegagalan kesepakatan ini mencerminkan runtuhnya kendali McConnell dan semakin kuatnya pengaruh mantan Presiden Donald Trump di Partai Republik. Selain itu, kegagalan ini menjadi salah satu pukulan berat bagi kebijakan luar negeri Biden, khususnya dalam menghadapi kemajuan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Eropa.
Kesepakatan tersebut memiliki dampak signifikan karena tanpa persetujuan Kongres, Pentagon tidak memiliki dana dan tidak dapat mengirimkan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina. Hal ini memperparah kondisi Ukraina yang sudah sulit, memasuki tahun ketiga perang, dengan kekurangan amunisi dan personel yang menghadapi serangan terus-menerus dari Rusia.
Presiden Biden telah berkomunikasi dengan pemimpin Senat selama berbulan-bulan mengenai rencana tersebut, yang tidak hanya melibatkan bantuan untuk Ukraina tetapi juga menyertakan dana untuk Israel, sekutu-sekutu AS di Asia, sistem imigrasi AS, dan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza dan Ukraina.
RUU ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan Amerika di seluruh dunia dan mengirimkan sinyal dukungan untuk sekutu-sekutu, namun setelah penolakan Partai Republik, Presiden dan pemimpin Senat terdampar tanpa cara jelas untuk mendorong bantuan Ukraina melalui Kongres.
Pada akhirnya, kegagalan kesepakatan ini menciptakan ketidakpastian terkait nasib Ukraina dan menghadirkan tantangan baru bagi administrasi Biden dalam menjalankan kebijakan luar negeri. Upaya selanjutnya untuk mencapai kesepakatan yang dapat disetujui oleh kedua belah pihak diharapkan menjadi fokus utama dalam waktu dekat.