Baru-baru ini, calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat ancaman yang kontroversial terhadap negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menunggak iuran. Dengan tegas, Trump menyatakan bahwa jika terpilih menjadi presiden AS, negara tersebut tidak akan mendapat bantuan dari Amerika Serikat jika diserang oleh Rusia.
Pernyataan Trump ini mengemuka dalam pidato kampanye di South Carolina, di mana ia mendesak seluruh anggota NATO untuk membayar iuran tepat waktu. Trump membagikan percakapan dengan seorang kepala negara NATO yang meminta perlindungan, dan Trump menegaskan bahwa tanpa pembayaran iuran, negara tersebut tidak akan dilindungi.
Meskipun pernyataan ini dianggap sebagai salah satu yang paling radikal terhadap aliansi militer, terutama saat legislator AS sedang membahas bantuan untuk Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.
Gedung Putih, sebagai respons, menekankan upaya Presiden Joe Biden untuk memperkuat aliansi di seluruh dunia, mengecam ancaman terhadap sekutu dan menekankan perlunya solidaritas dalam situasi global yang kompleks.