Swedia dan Finlandia meningkatkan upaya untuk memastikan kesiapan warganya menghadapi ancaman perang, seiring dengan memburuknya situasi keamanan di kawasan Nordik. Swedia mulai mendistribusikan 5,2 juta pamflet kepada penduduknya pada Senin (18/11/2024), sementara Finlandia meluncurkan situs web baru untuk mendukung kesiapsiagaan masyarakat.
Pamflet Swedia bertajuk “Jika Krisis atau Perang Datang”, yang diterbitkan oleh Badan Kontinjensi Sipil Swedia (MSB), memberikan panduan praktis kepada warga tentang cara menghadapi situasi darurat seperti perang, bencana alam, serangan siber, atau terorisme. Buklet ini, yang sebelumnya diterbitkan pada 2018, kini diperbarui dengan fokus lebih kuat pada persiapan perang. Dokumen ini mencakup langkah-langkah konkret seperti menyimpan makanan tahan lama, air bersih, dan perlengkapan dasar lainnya.
Direktur MSB, Mikael Frisell, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam pernyataannya:
“Situasi keamanan sangat serius, dan kita semua harus memperkuat ketahanan untuk menghadapi berbagai krisis hingga kemungkinan perang.”
Buklet ini tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Arab, Farsi, Ukraina, Polandia, dan Finlandia, untuk menjangkau populasi multikultural di Swedia.
Sementara itu, Finlandia, yang berbatasan langsung dengan Rusia sepanjang 1.340 kilometer, meluncurkan situs web baru yang berfungsi sebagai pusat informasi kesiapsiagaan. Langkah ini diambil setelah negara tersebut, bersama Swedia, meninggalkan status nonblok militernya untuk bergabung dengan NATO menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Mantan Kepala Militer Swedia, Micael Byden, awal tahun ini memperingatkan masyarakat untuk siap secara mental menghadapi perang. Pernyataannya mencerminkan urgensi yang semakin meningkat di wilayah tersebut:
“Orang Swedia harus mempersiapkan mental untuk kemungkinan konflik.”
Langkah-langkah ini menunjukkan respons serius kedua negara terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa, terutama di wilayah Nordik, yang secara historis dianggap stabil. Kesiapsiagaan masyarakat kini menjadi bagian integral dari strategi pertahanan nasional di tengah situasi global yang semakin tidak pasti.