Beijing – Pemerintah China menyatakan keprihatinannya terhadap keputusan Amerika Serikat yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia. Dalam konferensi pers pada Senin (18/11/2024), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan pentingnya penyelesaian damai atas konflik yang terus berkepanjangan di Ukraina.
“Gencatan senjata dini dan solusi politik melayani kepentingan semua pihak,” ujar Lin ketika ditanya mengenai langkah kontroversial AS.
Lin Jian menyebut bahwa keputusan AS untuk memberikan lampu hijau bagi penggunaan rudal jarak jauh terhadap Rusia bukanlah langkah yang mendukung deeskalasi.
“Hal yang paling mendesak adalah mendorong pendinginan situasi sesegera mungkin,” tambahnya, dikutip dari AFP.
China, yang berusaha menampilkan diri sebagai pihak netral dalam perang Rusia-Ukraina, kembali menekankan pentingnya peran diplomasi dalam menyelesaikan krisis.
Meski tidak memberikan bantuan militer kepada kedua belah pihak, China tetap menjadi sekutu politik dan ekonomi dekat Rusia. Hubungan ini memicu kritik dari negara-negara NATO, yang menyebut Beijing sebagai “pendorong utama” perang. Namun, China secara konsisten menolak tuduhan tersebut dan tidak pernah mengecam Rusia secara terbuka atas invasi ke Ukraina.
“Kami selalu mendorong dan mendukung semua upaya yang kondusif bagi penyelesaian krisis secara damai,” tegas Lin.
China juga menyatakan kesiapannya untuk terus memainkan peran konstruktif dalam mencari solusi politik untuk perang yang telah memakan banyak korban ini.
Keputusan Presiden Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS terhadap target di Rusia menandai eskalasi baru dalam perang. Langkah ini mendapat tanggapan beragam, dengan sebagian pihak mendukung sebagai upaya untuk memperkuat pertahanan Ukraina, sementara yang lain mengkhawatirkan dampak buruk terhadap stabilitas global.
China menekankan bahwa gencatan senjata dan dialog politik adalah langkah terbaik untuk mengakhiri konflik. Beijing menyerukan komunitas internasional untuk berperan aktif dalam mendorong penyelesaian damai dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi di kawasan.
Dengan posisi sebagai kekuatan global, China berupaya menjaga keseimbangan antara dukungannya untuk Rusia dan seruan untuk solusi damai, sembari menyoroti perlunya upaya kolektif untuk mengakhiri perang ini.