Pentingnya Memahami Efek Menahan Sperma dalam Berhubungan Intim

Bagikan

Jakarta— Praktik menahan sperma yang akan keluar saat berhubungan intim menjadi topik diskusi yang tidak jarang muncul di kalangan beberapa pria. Beberapa mempercayai bahwa tindakan ini dapat memperpanjang durasi bercinta dan mengatasi ejakulasi dini. Namun, seberapa aman dan bermanfaatkah praktik ini?

Menurut penelitian, menahan sperma bisa memberikan dampak positif dan negatif pada pria. Sebagian menyatakan bahwa tindakan ini dapat membantu mengatasi ejakulasi dini serta memberikan kekuatan otot, sementara lainnya memperingatkan akan risiko penumpukan darah di testis.

Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan apakah sebaiknya menahan sperma atau tidak. Air mani dan sperma yang tidak langsung dikeluarkan, menurut penelitian, akan keluar dengan sendirinya melalui urine.

Efek Positif Menahan Sperma: Dilansir dari Healthline, menahan sperma dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental pria. Ini mencakup peningkatan rasa percaya diri, penanggulangan depresi atau kecemasan, dan penguatan otot. Teknik ini juga diklaim dapat meningkatkan kualitas hubungan seksual dengan menambah durasi bercinta atau mencapai orgasme yang lebih intens. Selain itu, tindakan ini bisa digunakan untuk mencegah dan mengatasi ejakulasi dini, kondisi di mana sperma keluar dalam waktu kurang dari satu menit setelah penetrasi.

Efek Negatif Menahan Sperma: Namun, menunda atau menahan sperma juga bisa berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Salah satunya adalah hipertensi epididimis atau yang lebih dikenal sebagai “blue balls.” Kondisi ini membuat pria merasa stimulasi seksual tetapi tidak mengalami orgasme atau ejakulasi, menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara di testis. Meskipun bersifat sementara dan dapat mereda dengan sendirinya, hipertensi epididimis bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti rasa sakit dan sensasi mengganggu.

Efek lain yang mungkin terjadi adalah ejakulasi retrogade, di mana air mani dan sperma tidak dikeluarkan melalui penis tetapi masuk ke dalam kandung kemih. Kondisi ini, jika terjadi secara berulang, dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesuburan atau infertilitas pada pria.

Kesimpulan: Dalam menyimpulkan, menahan sperma yang akan keluar mungkin memberikan manfaat positif, terutama dalam mengatasi ejakulasi dini dan meningkatkan kesehatan mental. Namun, risiko efek negatif seperti hipertensi epididimis dan ejakulasi retrogade juga perlu diperhatikan.

Untuk memastikan keamanan dan mendapatkan saran yang lebih spesifik, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi. Konsultasi ini dapat membantu pria memahami dampak potensial dari keputusan mereka terkait menahan sperma dalam konteks kesehatan seksual dan reproduksi.

Artikel terkait
Terkini
Follow us