Pengamat politik terkemuka, Ahmad Khoirul Umam, memberikan peringatan kepada kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md terkait niat mereka untuk melakukan perlawanan terhadap hasil pemilu. Umam menekankan pentingnya merujuk pada Pasal 286 UU No.7/2017 tentang Pemilihan Umum sebagai dasar hukum yang harus diikuti.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menegaskan bahwa pihak-pihak yang ingin menentang hasil pemilu harus mengacu pada aturan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), terutama terkait dugaan pelanggaran pemilu yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
Umam menekankan bahwa kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud harus dapat menyajikan data, informasi, dan bukti-bukti TSM yang berlaku di setidaknya 50 persen wilayah provinsi di Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga diwajibkan membuktikan bahwa pelanggaran tersebut bersifat masif dan sistematis.
“Jelas tidak mudah untuk bisa menghadirkan basis bukti sebesar dan sevalid itu,” ujar Umam dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Rabu, 14 Februari 2024.
Umam menyoroti perbedaan signifikan dalam hasil pemilu kali ini dengan Pilpres sebelumnya, terutama dalam konteks angka kemenangan. Ia menekankan bahwa angka kemenangan di Pilpres 2024 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil survei yang beredar sebelumnya.
“Per minggu lalu (lembaga survei) hanya mampu memotret level dukungan tertinggi paslon 02 di kisaran 52 persen,” ujarnya.
Berdasarkan hitung cepat terkini, pasangan Prabowo-Gibran berhasil meraih 59-60 persen suara, angka yang masih lebih tinggi dibanding kemenangan Joko Widodo atas Prabowo pada Pilpres 2019 yang hanya mencapai 55 persen.
Pengamat politik ini meminta dengan tegas kepada kubu Anies dan Ganjar untuk menerima hasil Pilpres 2024 dengan legowo. Meskipun hasil hitung cepat belum bersifat resmi, namun Umam berpendapat bahwa melihat dari tren perolehan suara, Prabowo-Gibran tampaknya akan diumumkan sebagai capres-cawapres terpilih dalam Pemilu 2024.
